Kuat. Kokoh. Tangguh.
Menebar ancaman bagi sekitarnya.
Semua orang terkagum-kagum padanya.
Hingga suatu hari, ia terkikis angin dan terombang-ambing sebagai sebutir pasir rapuh.
Sendirian.
Terbang kesana kemari seakan tak berarti.
Bertumpuk dengan jutaan butir pasir gurun yang membuatnya tersadar ia tidaklah istimewa.
Tidak lagi..
***
Ia masih disana.
Mengikuti kemanapun angin membawanya.
Masa lalu adalah satu-satunya ruang dimana ia merasa lebih baik.
Jadi ia selalu disana.
Bukan untuk menolak siapa ia telah menjadi.
Ia hanya ingin memastikan dirinya tak kehilangan satu detailpun kisah terbaik hidupnya.
Kadang, ia merasa seakan-akan masa lalunya bak lukisan yang belum sepenuhnya selesai.
Dan sebagai seniman tunggal di hidupnya, sudah menjadi kewajibannya untuk menjadikan karya tersebut indah seutuhnya.
Meskipun kini, hanya asa yang ia punya.
0 comments