Pengalamanku Mencari Kerja (Part I)

By Inu TBee - Wednesday, April 25, 2018

Sejak wisuda, aku sebenarnya banyak merenungkan mengenai pekerjaan. Nggak cuma sehari dua hari jadi, tapi sampai berbulan-bulan. Mungkin beberapa orang sudah tau apa yang akan mereka mau lakukan jauh-jauh hari sebelum lulus. Jadi ketika sudah lulus mereka langsung membidik targetnya tanpa buang-buang waktu.

Aku nggak begitu. Aku mudah berganti impian, karena aku nggak benar-benar tau apa yang aku mau jauh di depan. Misalnya, ketika aku masih SMP, aku hanya mau sekolah SMA jurusan IPA. Ketika SMA, aku cuma mau kuliah, tak peduli jurusannya. Tapi karena harus pilih, aku pilih peternakan karena chances of getting accepted-nya lebih besar, terlebih aku suka biologi, suka berinteraksi dengan binatang, hewan, juga ternak.  *pernah juga pengen kerja di POM bensin karena suka bau bensin.

Kuliah, aku nggak benar-benar tau lagi apa yang aku mau. Pernah ingin menjadi laboran, tapi pengalaman nge-lab selama penelitian skripsi membuatku ragu mengejar yang satu ini. Dosen? oh god mikirin aja bikin stress, harus bertahun-tahun membimbing skripsi ratusan mahasiswa gitu, trus wajib penelitian rutin, nulis buku, ngisi seminar? Bukan aku sekali. 

Ingin jadi penulis, tapi krisis imajinasi bingung mau nulis apa. Vlogger. Youtuber. Juga pernah. Tapi aku kurang menarik, mana laku. Kreatif juga enggak. Meskipun masih ada letupan-letupan keinginan to become one, tapi not today. Toh tools pendukungnya juga belum ada.

“Peternakan. Itu dia. Aku harus bekerja di bidang peternakan. Ayam, sapi, kambing. Aku mempelajari semuanya di kampus. Aku harus bekerja di peternakan”. Aku terus-terusan berfikir begitu. Tapi entah kenapa berat sekali untuk mendaftar kerja di bidang ini. Kontradiktif dengan batin. Mungkin iya banyak temen yang sudah mapan bekerja di peternakan. Hasil kerja juga diapresiasi dengan sepantasnya malalui gaji.

Tapi ya itu. Ada yang terus menggangguku. Belakangan aku menyadari, semua karena matematika dan komunikasi. Dua kelemahan terbesarku. Buat yang kenal aku, pasti tau aku nggak pandai berhitung. Pun nervous dan nggak mudah akrab dengan orang baru. Aku menyebutnya socially awkward. Dan entah bagaimana aku benar-benar ingin memperbaiki kelemahanku ini.

Bagaimana dengan gaji? Well, sempat sih pengen kerja apapun asal gajinya besar. Tapi in the end aku pikir nggak semua hal melulu tentang uang. Yang pertama aku harus level up dulu. Memperbaiki diri. menutup cela yang terlalu banyak ini. Jadi nominal income bergeser ke nomer sekian.

tropicalbee.blogspot.co.id
Hire Me!

So yeah. Perenungan selesai. Goal setting selesai. Tinggal jalan mana yang akan kupilih untuk merealiasasikannya. Pilihan pertamaku jatuh pada marketing. Karena pekerjaan ini pasti menuntutku untuk  bertemu orang baru setiap hari, mungkin dengan ini aku bisa memaksa diriku untuk lebih mudah bergaul. Jadi waktu itu aku mengirim lamaran pekerjaan ke PT. Kalbe Farma yang sedang adain walk in interview untuk posisi marketing. Akhirnya aku ikut tes dan interview. Ok, masuk bagian sini akan mulai bikin sedih.

Jadi, interview dengan HRD pas giliranku itu lama banget. Bisa dibilang malah ngobrol bukannya wawancara kerja. Dan beliau orangnya memang pinter, aku otomatis malah banyak tanya dan cerita. Tanya jawabnya sampai tiga kali lebih lama dari yang lain (aku ngitung apllicants yang keluar masuk ruangan), sampai akhirnya HRD ku di tegur HRD lain (waktu itu ada 3 HRD) karena masih banyak applicants yang belum di interview.

Aku percaya diri waktu itu. Aku yakin diterima karena HRD-nya kayak menaruh interest lebih ke aku (wadaw GR). Pas  diakhir interview aku disuruh coba mempromosikan produk apa saja ke HRD nya. Aku sudah prepared sebenarnya, namanya marketing ya pasti ada tes semacam ini. Tapi kebodohan ku yang tiada tara ini membuatku kelepasan bilang “Hah? Sekarang pak? Malu pak..”. disitu senyum bapaknya menipis dan hilang. Sorot matanya berubah..

Marketing adalah posisi yang beliau cari. Marketing adalah posisi yang aku coba isi. Dan aku bilang malu melakukan kegiatan marketing? DI DEPAN BELIAU? Aku secara tidak langsung telah menghina pekerjaan ini. Menghina beliau. Anw, apa yang terjadi selanjutnya mungkin nggak perlu dilanjutkan, kita sama-sama tau bagaimana endingnya. Sedih. Sesal. Mencoba move on. Lalu evaluasi diri. Lupalah lupalah lupalahhh.

Bersambung ke Part II

  • Share:

You Might Also Like

1 comments

  1. Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
    Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
    Link Alternatif :
    arena-domino.club
    arena-domino.vip
    100% Memuaskan ^-^

    ReplyDelete