Wow jadi postingan ini adalah kelanjutan postingan tentang United Kingdom yang ane janjikan sejak tanggal 11 Januari 2015 kemarin --" hampir satu tahun hehe. Bismillah, menepati janji ane yang dahulu kala itu, berikut adalah sedikit artikel mengenai negara-negara yang tergabung dalam United States of America (U.S.A.), yang mungkin sedikit melebar kemana-mana seperti biasa.


United States of America memiliki beberapa nama lain yang bisa dibilang sah-sah saja, yaitu U.S., U.S.A., USA atau dengan menyebut America saja biasanya sudah bermakna U.S.A ini sendiri. Kenapa? Karena memang jarang yang menyebut America hanya sebagai sebuah benua lagi. Namun beberapa orang masih beranggapan bahwa U.S.A. adalah semua negara di benua Amerika. Padahal Kanada, Brazil, Mexico, Cuba dll enggak masuk dalam negara bagian U.S.A. meskipun mereka memang di benua yang sama yaitu Benua Amerika.

USA terdiri dari 50 negara bagian di Amerika Utara (North America). USA ini disebut sebagai satu negara yang memiliki negara-negara bagian yang jumlahnya 50 negara bagian tadi. Hampir sama dengan UK.

USA sendiri adalah negara keempat terbesar setelah Russia, Canada dan China. Sebagai satu negara, tentu saja hanya dipimpin oleh seorang pemimpin saja. Karena bentuk pemerintahannya adalah Federal Republic, jadi pemimpinnya bergelar president. Semua pasti sudah tahu kan bapak presidennya siapa.. Iya, Mr. Barack Obama. Jadi sudah jelas kan kalau Mr. Obama ini bukan pemimpin dari seluruh benua America, tapi hanya USA saja. Negara selain USA di benua America memiliki pemimpin sendiri-sendiri, misalnya Canada dipimpin seorang Perdana Menteri (Prime Minister), Brazil oleh seorang President dll.

Ke-50 Negara Bagian USA beserta ibu kotanya adalah:

Ibukota USA terletak di Washington DC. 

Hal yang menarik dari USA adalah bahwa penduduknya kebanyakan adalah imigran dari negara-negara lain, yang membuat negara ini paling menghargai perbedaan etnis, ras, budaya, dsb. Kebanyakan imigran tentu saja datang untuk mencoba peruntungan sosial, ekonomi atau juga politik yang lebih baik dari negara asalnya. Kan ada lagunya "In New York, concrete jungle where dreams are made of, there's nothing you can't do...". Oke abaikan.

USA sendiri merupakan negara paling padat penduduk di seluruh benua Amerika. Pada 2014 jumlah penduduknya mencapai 320,206,000 orang, di ikuti oleh Brazil sebanyak 203,106,000 orang dan Mexico 119,713,203 orang. 

Bendera USA tentu hanya ada satu saja, tahu kan yang ada bintang-bintang dan garis-garis itu. Biasanya disebut American Flag gitu saja. Jadi tiap negara bagian tidak punya bendera masing-masing, berbeda dengan negara-negara yang tergabung dengan UK yang punya bendera masing-masing dan punya pemerintahan sendiri.


Sebagai catatan, beberapa bagian atau wilayah atau juga pulau dan kepulauan di benua Amerika adalah milik UK, misanya Anguilla, Bermuda (pasti tahu), British virgin Islands, Caymand Islands, Falkland Islands, Montserrat, Navassa Island, South Georgia and South Sandwich Islands, dan Turks and Caicos Islands. Inggris itu emang bener-bener kaya ya..

Meskipun benua Amerika terdiri dari banyak negara dan dianggap fasih berbahasa Inggris, namun sebenarnya tidak semua negara-negaranya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari. Kebanyakan malah menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Venezuela, Uruguay, Ecuador, Cuba dll misalnya, menggunakan bahasa Spanish (Bahasa Spanyol) sebagai bahasa ibu. Ada pula yang menggunakan bahasa France (Bahasa Perancis), Dutch (Bahasa Belanda) dan lain-lain. Jadi jangan heran apabila tidak semua orang di benua Amerika yang lahir di benua tersebut dapat berbahasa Inggris. Untuk USA sendiri bahasa utamanya adalah Inggris, namun karena merupakan negara yang penuh dengan imigran dari seluruh dunia, menyebabkan penggunaan bahasa "sampingan" yang lebih beragam. 

Satu hal yang ane pribadi paling suka dari USA adalah betapa produktifnya mereka dalam memproduksi musik dan membuat ane (mungkin juga seluruh dunia) menyebutnya sebagai kiblatnya musik.

Terima kasih sudah membaca ^^

***

Let me photograph you in this light
In case it is the last time
That we might be exactly like we were
Before we realized
We were sad of getting old
It made us restless
It was just like a movie
It was just like a song
When we were young..

* Adele - When We Were Young *

Sekali lagi Adele mematahkan hatiku dengan single barunya :'( Bukan patah hati karena apa ya, tapi karena lagu tersebut seakan terlalu jauh membawaku ke masa lalu :( Masa lalu yang siapapun pasti tahu tak akan pernah terulang kembali. Kita memilikinya, menyimpannya. Waktu mengizinkan kita untuk melakukannya, dan waktu pula lah yang akhirnya merenggutnya kembali, lembar demi lembar yang telah kita tuliskan padanya. 

Terkadang, hanya terkadang, lembaran-lembaran berharga tersebut datang mengunjungiku dan membiarkanku untuk mengenang mereka kembali. Hal yang mungkin terjadi ketika aku merasa mengalami deja vu, melihat kembali foto-foto, dokumen lawas dan semacamnya. Lalu apa yang aku lakukan? Mungkin lebih banyak tersenyum simpul, ketika yang muncul secara kebetulan adalah kenangan buruk, seakan ingin menunjukkan bahwa aku telah menjadi orang yang lebih baik saat ini. 

Dan sisanya? Mungkin aku harus menulis "menangis dalam hati layaknya seorang pemenang" untuk menggambarkannya. Karena kenangan indahku, terlalu indah untuk diriku yang saat ini. Bukan berarti keadaanku sekarang sedang buruk, hanya saja ada banyak hal yang membuat kenangan lama tidak mungkin tergantikan, sekalipun kita sedang bersama dengan orang yang sama, tempat yang sama, baju yang sama dan lain-lain, tetap saja waktu yang berbeda akan melahirkan kesan yang tak mungkin pernah sama. 

Aku mungkin terlalu banyak menuliskan tentang rindu masa lalu. Jadi apakah aku ingin mengulang masa lalu? Enggak sama sekali. Apakah mungkin pikiran tuwo yang berumur 21 tahun ini mampu hidup dalam tubuh bocah umur 6 tahun? Bukannya mengulang keindahan masa lalu malah stres berat pasti. Lalu bagaimana kalau kita mengubahnya seperti ini: aku kembali ke pikiran dan tubuhku yang berumur 6 tahun? Apa yang akan terjadi? Yang pasti aku akan lupa tujuan awal, karena aku baru berkeinginan untuk menikmati masa lalu ketika sudah tua, Jadi intinya, gak perlu aneh-aneh, mengenangnya saja sudah cukup dan semoga selalu terkenang.

When We Were Young dan single-single lain yang dibawakan oleh Adele benar-benar membuatku banyak berfikir. Album 25 sendiri baru dirilis bulan lalu sekitar tanggal 20an. Beritanya besar dimana mana, sebesar nama seorang Adele dan sebesar orangnya juga sih. Single pertama Hello cukup menarik, meskipun aku sendiri kurang tertarik ketika telingaku pertama kali mendengarnya. Tapi setelah MV-nya dirilis, h o l y s h i t I've got goosebumps all over my body.! Merinding dimana-mana.. Karena hari itulah aku mulai mendengarkan lagu-lagu lain dari album '25' ini dan yang paling spesial menurutku adalah When We Were Young dan Million Years Ago. 

***

I know I'm not the only one
Who regrets the things they've done
Sometimes I just feel it's only me
Who never became who they thought they'd be
I wish I could live a little more
Look up to the sky, not just the floor
I feel like my life is flashing by
And all I can do is watch and cry

I miss the air, I miss my friends
I miss my mother, I miss it when
Life was a party to be thrown
But that was a million years ago

* Adele - Million Years Ago *

Kedua lagu tersebut, seperti kebanyakan lagu Adele yang sudah-sudah, merupakan lagu yang soulful dan simple, ringan di dengar. Adele memang sangat piawai dalam menulis lirik lagu, seakan mampu memaksa waktu untuk mengembalikan kenangan yang sama dengan isi lagu tersebut kepada setiap pendengarnya. Memaksa kita untuk baper. Atau mungkin pula Adele terlalu tulus dalam menyanyi hingga pendengarnya merasakan apa yang terjadi dalam lagu tersebut dan memahami apa yang Adele ingin ungkapkan, sehingga meskipun kita tidak pernah mengalami apa yang ia rasakan tapi kita seperti mendapatkan pengalaman perasaan yang baru darinya dan bereaksi terhadapnya. Apapun itu, sangat sukses baper sampai sekarang, sukses patah hati tanpa pernah mengalami jatuh cinta, semua karena 25. Semua karena Adele Laurie Blue Adkins a.k.a Adele.!

*Terima kasih sudah membaca, maafkan gaya bahasa yang amburadul diatas ya ^^ dan bagi yang penasaran ingin mendengarkan lagu When We Were Young, Million Years Ago dan lainnya, monggo berselancar di YouTube, iTunes atau yang lainnya. Selamat ber-baper ria..

Inu si Tropicalbee

Morning, peeps.!!

Gimana kabar kalian? Semoga sebaik aku saat ini, or better ^^ 

Mungkin kita abaikan saja basi-basi "lama gak posting" beserta alasan-alasan yang menyertainya ya -,- Straight to the point, jadi PKL itu seperti ini loh..

2,5 bulan. Itulah liburan paling lama yang pernah aku cicipi selama duduk di bangku kuliah. Liburan sebelum aku menginjak semester 7. Liburan selama ini sebenarnya agak kebangetan. Kenapa? Karena selama aku menikmati masa-masa liburan yang menyenangkan sekaligus gak jelas tersebut, temam-teman di kampus udah pada berangkat PKL. Mereka udah pada mempelajari kegiatan operasional perusahaan dan mulai membandingkan manisnya teori dengan asam pedasnya realitas yang ada. Sedangkan aku? Siklus hidup menjadi kacau dan teori-teori yang mau aku jadiin bekal PKL keburu ketuker dengan teori-teori jurus ninja milik Naruto yang aku pelajari tiap sore hari di tipi. Intinya, 2,5 bulan tersebut adalah masa-masa paling gak produktif dalam hidupku (selain kesuksesanku dalam mengembangkan kemungkinan jurus-jurus ninja yang baru dan dahsyat). 

Kok bisa aku 'diberkahi' liburan selama itu? Semua sebenernya balik lagi ke ketentuan perusahaan, dimana saat itu (saat kita mengajukan proposal) hanya ada bulan September yang kosong, bulan-bulan sebelumnya udah full terisi mahasiswa PKL lain, gitu. Jadi ya nurut aja. Seminggu sebelum PKL di mulai, kita memutuskan buat survei ke lokasi dan mencari kos yang deket dengan perusahaan. Dan alhamdulillah dapat pak dan mbak kos yang buaik (Pak Joni, Mbak Ning) *murah

Kos ini sebenernya gak sedekat bayangan kos mahasiswa - kampus pada umumnya yaa, jadi kita ada jarak sekitar 5 km dari perusahaan dan itu full tanjakan jalannya. Jadi kalau kita mau berangkat PKL ya terpaksa naik motor, numpang bus karyawan (gratis kok), atau jalan kaki (kalau mau sih ya). 

Kegiatan boyongan ke kos baru sebenernya berjalan dengan mulus. Dimulai dari janjian berangkat pukul 11.00 siang dan molor sampai pukul 15.00 sore gara-gara aku bingung bawa apaan -,- Dan ketika berangkat, ada kendala baru, tasnya kebanyakan jadi gatau gimana bawanya pake motor (aku boncengan sama temen waktu itu), jadi terpaksa di bongkar lagi. Kemudian semuanya berjalan semakin mulus ketika kita mulai memasuki kawasan Gunung Kawi yang kadang berbatu dan nanjak. Kita menyalip (?) truk tapi gak kuat jalan (malunya behhh) hingga temenku terpaksa turun dan jalan kaki pas tanjakannya kelampau nanjak. Sebagai catatan, dia bawa ransel gede banget sama tas satu lagi, pasti berasa naik gunung sambil gendong kambing. Endingnya kita sampai kok di kos-kosan, kesorean sih, dan disambut dengan hangat oleh dinginnya udara Gunung Kawi. 

***

Pagi pertama di Gunung Kawi, heran ya jam setengah 6 pagi udah rame begini, dinginnya itu lo. Ada anak-anak SMP dan SMA yang berangkat sekolah, wew itu sekolahnya dimana?? Yang lainnya, bapak-bapak, ibu-ibu, adik-adik, mas-mas, dan embak-embak yang berjaket lengkap, bersepatu, berkupluk, mondar-mandir / seliweran bawa milk can atau kaleng susu buat setor ke MCC (Milk Collection Center) PT Greenfields Indonesia. Atau juga bapak-bapak karyawan yang otewe kerja (kelihatan dari cattle pack, sepatu boots, dan jaket serta kupluk tentu saja). Pokoknya berasa tinggal di Eropa (emang pernah?), kemana-mana pakai jaket tebal, dan bukannya pakai jaket di siang bolong biar gak keracunan sinar matahari kayak di kota-kota, tapi emang karena dingin banget. Untungnya, sekarang gak lagi musim hujan. 

Hari itu, 14 September 2015, pukul 6.30 pagi kita main badminton (gak jago sih, cuman gaya-gayaan aja, dan entah ngapain juga PKL bawa ginian segala). Pukul 9.00 pagi, tiga orang dari kelompokku melakukan briefing kegiatan PKL di Dairy Farm Division PT Greenfields Indonesia. Sedangkan aku dan dua orang temenku, dijadwalkan mengikuti kegiatan briefing sehari setelahnya, yaitu tanggal 15 September 2015. Maklum, kita satu kelompok, satu perusahaan tapi beda divisi, temen-temen yang briefing duluan itu magang di divisi Dairy Farm (Peternakan Sapi Perah) dan aku serta tua temenku yang lain di divisi Milk Processing Unit / Manufacturing (Unit Pengolahan Susu / Pabrik). 

Well, folder baru dalam hidupku secara resmi telah dibuat, Semoga isinya layak dikenang. Terima kasih sudah membaca ^^

*bersambung ke chapter II

Inu si Tropical Bee